Jumat, 27 November 2009

Pengemis yahudi Buta Dan Rasulullah SAW

Cerita yang harus diposting, karena padi hari baca lewat email yang dikirim secara Forwarded Message ke beberapa email, kemudian di hari yang sama cerita ini di siarkan melalui khotbah Jum’at.

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya. Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan? Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja. Apakah Itu?, tanya Abubakar RA. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA. Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu? Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau). Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkatakepada pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim. Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW? Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau? Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq. Kalaupun tidak bisa k ita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya k ita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, k ita mulai dari apa yang k ita sanggup melakukannya. Sebarkanlah riwayat ini ke sebanyak orang apabila kamu mencintai Rasulullahmu… Sadaqah Jariah salah satu dari nya mudah dilakukan, pahalanya? MasyaAllah….macam meter taxi…jalan terus. Sadaqah Jariah – Kebajikan yang tak berakhir. 1. Berikan al-Quran pada seseorang, dan setiap dibaca, Anda mendapatkan hasanah. 2. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit menggunakannya, Anda dapat hasanah. 4. Bantu pendidikan seorang anak. 5. Ajarkan seseorang sebuah do’a. Pada setiap bacaan do’a itu, Anda dapat hasanah. 6. Bagi CD Quran atau Do’a. 7. Terlibat dalam pembangunan sebuah mesjid. 8. Tempatkan pendingin air di tempat umum. 9. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau binatang berlindung dibawahnya, Anda dapat hasanah. 10. Bagikan email ini dengan orang lain. Jika seseorang menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda dapat hasanah sampai hari Qiamat. Aminnnnnn…

Kamis, 26 November 2009

Beberapa Sebab yang dapat melunakkan Hati

Beberapa Sebab yang Dapat Melunakkan Hati

1. Takut akan datangnya kematian secara tiba-tiba sebelum taubat.

2. Takut tidak dapat menunaikan hak-hak Allah secara sempurna.
Sesungguhnya hak-hak Allah itu pasti akan dimintai pertanggungjawabannya.

3. Takut tergelincir dari jalan yang lurus, dan berjalan di atas jalan kemaksiatan dan jalan syetan.

4. Takut memandang remeh atas banyaknya nikmat Allah kepada diri Anda.

5. Takut akan balasan siksa yang segera di dunia, karena maksiat yang Anda lakukkan.

6. Takut terbongkarnya aib, akibat perbuatan buruk yang Anda lakukan.

7. Takut mengakhiri hidup dengan su'ul khatimah.

8. Takut menghadapi sakaratul maut dan sakitnya sakaratul maut.

9. Takut menghadapi pertanyaan malaikat Mungkar dan Nakir di alam kubur

10. Takut akan azab dan kedahsyatan di alam kubur.

11. Takut menghadapi pertanyaan hari kiamat atas dosa besar dan dosa kecil.

12. Takut melewati titian shirath yang tajam. Sesungguhnya titian shirath itu lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang. 

13. Takut menghadapi siksa yang sangat pedih.

14. Takut dijauhkan dari jannah, tempat kenikmatan yang abadi.

15. Takut dijauhkan dari memandang wajah Allah.

16. Anda harus mengetahui dosa dan aib Anda.

17. Ma'rifah Anda kepada Allah yang Anda rasakan siang dan malam sedang Anda tidak bersyukur.

18. Takut tidak diterima amalan dan ucapan Anda.

19. Takut bahwa Allah tidak akan menolong dan membiarkan Anda sendiri.

20. Kekhawatiran Anda menjadi orang yang tersingkap aibnya pada hari kematian dan pada saat mizan ditegakkan.

21. Hendaknya anda menyerahkan urusan diri Anda, anak-anak Anda, keluarga, suami,dan harta Anda kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan janganlah bersandar dalammemperbaiki urusan ini kecuali hanya kepada Allah.

22. Sembunyikanlah amal-amal Anda dari sifat riya' ke dalam hati Anda, seringkali sifat riya' itu memasuki hati Anda sedang Anda tidak merasakannya. Hasan al-Bashri Rahimahullah pernah berkata,

''Berbicaralah wahai engkau diri, dengan ucapan orang shalih yang qona'ah lagi ibadah.Sedang engkau mengerjakan amalan orang fasik dan riya'.Demi Allah, ini bukan sifat orang yang mukhlish.

23. Jika Anda ingin sampai pada derajat ikhlas, maka hendaknya akhlakmu seperti akhlak seorang bayi yang tidak peduli orang yang memujinya dan mencacinya.

24. Hendaknya Anda memiliki sifat cemburu ketika larangan Allah dilecehkan.

25. Ketahuilah bahwa amal shalih namun dengan sedikit dosa lebih disukai Allah dari pada amal shalih yang banyak namun diiringi dengan dosa yang banyak pula.

26. Ingatlah setiap Anda sakit bahwa Anda telah istirahat dari dunia dan akan menuju akhirat dan akan menemui Allah dengan amalmu yang buruk.

27. Hendaknya ketakutan Anda kepada Allah menjadi jalanmu menuju Allah selama Anda sehat.

28. Setiap Anda mendengar kematian seseorang, maka perbanyaklah mengambil pelajaran dan nasihat.

Dan jika Anda menyaksikan jenazah, maka bayangkanlah bahwa Anda yang sedang dihasung.

29. Hati-hatilah menjadi orang yang mengatakan bahwa Allah menjamin rizki kita sedang hatinya tidak tentram kecuali dengan adanya sesuatu yang ia kumpulkan.
Dan menyatakan bahwa sesungguhnya akhirat itu lebih baik dari dunia, sedang kita mengumpulkan harta dan tidak menginfakkannya sedikitpun,
dan mengatakan bahwa kita pasti mati padahal dia tidak pernah ingat mati.

30. Lihatlah dunia dengan pandangan i'tibar (penuh mengambil pelajaran) bukan dengan pandangan mahabbah (rasa cinta) kepadanya dan sibuk dengan perhiasannya.

31. Ingatlah bahwa Anda sangat tidak kuat menghadapi cobaan dunia.
Lantas apakah Anda sanggup menghadapi panasnya api neraka jahannam?

32. Diantara akhlak sesama mukminah adalah menasihati sesama mukminah.

33. Jika Anda melihat orang yang lebih besar dari Anda maka muliakanlah ia dan katakanlah, ''Anda telah mendahului saya dalam Islam dan amal shalih, maka dia jauh lebih baik di sisi Allah.''

Sedangkan jika melihat orang yang lebih muda usianya, maka katakanlah kepadanya, ''

Anda keluar ke dunia setelah saya, maka dia lebih sedikit dosanya dari saya dan dia lebih baik dari saya di sisi Allah.''

Diketik ulang dari: 500 Nashihah lil Mar'ah Muslimah, Fathi Majdi As-Sayyid. Edisi Indonesia: Nasehat kepada para Muslimah. Penerjemah: Muzaidi Hasbullah, Lc., dkk.

Penerbit: Pustaka Arafah, Solo. Cet. I: April 2001/Muharram 1422 H, hal.96-100


Sumber : http://kampungsunnah.freesmfhosting.com